kenali ciri-ciri kanker payudara

7 Ciri-Ciri Kanker Payudara yang Harus Diwaspadai

Daftar Pembahasan

kenali ciri-ciri kanker payudara

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di kalangan wanita. Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tanda awal dan ciri-ciri kanker payudara yang harus diperhatikan agar penanganannya dapat dilakukan secepat mungkin.

Apa Itu Kanker Payudara?

Kanker payudara terjadi ketika sel-sel di jaringan payudara mulai tumbuh secara tidak terkendali. Sel-sel ini membentuk tumor, yang bisa bersifat ganas atau jinak. Kanker payudara yang ganas memiliki kemampuan untuk menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui pembuluh darah atau sistem limfatik. Meskipun lebih sering terjadi pada wanita, jenis kanker ini juga dapat menyerang pria, meskipun kasusnya lebih jarang.

Baca juga: 11 Tips Jaga Kesehatan Bagi Pekerja WFH

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Payudara

Meskipun penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang untuk mengembangkan penyakit ini. Faktor-faktor tersebut meliputi:

  • Usia: Wanita yang lebih tua memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
  • Genetik: Riwayat keluarga dengan kanker payudara meningkatkan risiko.
  • Paparan Hormon Estrogen: Hormon estrogen yang berlebihan dapat merangsang pertumbuhan sel kanker.
  • Gaya Hidup: Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan diet yang buruk juga dapat meningkatkan risiko.

Ciri-Ciri Kanker Payudara

Kanker payudara dapat menunjukkan berbagai gejala yang berbeda, tergantung pada stadium penyakit dan karakteristik sel kanker. Penting untuk mengenali perubahan pada tubuh yang mungkin menandakan adanya kanker ini. Berikut ini adalah ciri-ciri yang lebih spesifik:

1. Benjolan di Payudara

Benjolan adalah tanda paling umum dari kanker payudara. Benjolan ini biasanya tidak terasa sakit, keras, dan memiliki tepi yang tidak rata. Benjolan ini sering kali tidak bergerak saat disentuh dan biasanya hanya muncul di satu sisi payudara. Meskipun benjolan payudara tidak selalu berarti kanker, benjolan yang menetap lebih dari satu siklus menstruasi harus segera diperiksa oleh dokter. Perlu dicatat bahwa beberapa benjolan bisa terasa lebih lembut dan menyebar, tergantung pada jenis kanker payudara yang terjadi.

2. Perubahan Ukuran atau Bentuk Payudara

Kanker payudara dapat menyebabkan satu payudara terlihat lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan yang lain. Ini biasanya terjadi tanpa penjelasan yang jelas, seperti kehamilan atau perubahan hormon. Bentuk payudara yang awalnya simetris bisa berubah menjadi tidak seimbang. Misalnya, satu payudara mungkin tampak terangkat atau tampak cekung, yang merupakan indikasi potensi adanya tumor yang menarik jaringan sekitarnya.

3. Perubahan pada Kulit Payudara

Kulit payudara yang berubah menjadi berkerut, tebal, atau menyerupai kulit jeruk (dikenal sebagai peau d’orange) bisa menjadi ciri kanker payudara. Gejala ini terjadi karena adanya penumpukan cairan limfatik di jaringan payudara yang disebabkan oleh penyumbatan sistem limfatik akibat tumor. Pada kasus ini, kulit mungkin tampak kering atau merah dan terasa gatal. Perubahan ini sering dianggap remeh karena menyerupai infeksi kulit biasa, tetapi jika terus berlanjut, perlu diwaspadai.

4. Nyeri pada Payudara atau Ketiak

Meskipun banyak wanita mengalami nyeri payudara terkait siklus menstruasi, nyeri yang terus menerus atau rasa tidak nyaman pada satu payudara atau ketiak tanpa sebab yang jelas harus diwaspadai. Rasa sakit ini tidak selalu intens tetapi bisa terasa seperti tekanan, sensasi terbakar, atau ketidaknyamanan yang konstan. Nyeri pada ketiak bisa menjadi tanda bahwa kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening.

5. Keluarnya Cairan dari Puting

Salah satu ciri kanker payudara yang sering diabaikan adalah keluarnya cairan dari puting. Cairan ini bisa berupa nanah, cairan berwarna kuning, hijau, atau bahkan darah. Jika keluarnya cairan ini terjadi tanpa adanya rangsangan, seperti saat menyusui atau tekanan pada payudara, maka hal ini perlu segera diperiksakan. Khususnya, keluarnya cairan berdarah dari satu puting adalah tanda yang lebih serius dan biasanya menunjukkan adanya tumor di dalam saluran susu.

6. Perubahan pada Puting

Kanker payudara juga bisa menyebabkan perubahan pada puting. Misalnya, puting yang biasanya menonjol bisa tertarik ke dalam (retraksi puting). Selain itu, perubahan tekstur kulit di sekitar puting, seperti kulit yang tampak kering, bersisik, atau berubah warna menjadi lebih gelap atau merah, bisa menjadi tanda kanker. Hal ini disebabkan oleh adanya peradangan di bawah jaringan puting atau saluran susu.

7. Pembengkakan di Ketiak

Pembengkakan di ketiak tanpa adanya pembengkakan di payudara juga bisa menjadi indikasi kanker payudara. Hal ini terjadi karena kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening yang terletak di ketiak. Kelenjar getah bening yang membengkak akan terasa seperti benjolan kecil, keras, dan tidak bergerak saat ditekan. Pembengkakan ini bisa terjadi sebelum benjolan di payudara terdeteksi, sehingga penting untuk memperhatikan perubahan di area ketiak.

8. Perubahan Tekstur Payudara

Selain perubahan bentuk dan ukuran, kanker payudara juga dapat menyebabkan perubahan tekstur payudara. Pada beberapa kasus, payudara mungkin terasa lebih keras atau lebih padat daripada biasanya. Kadang-kadang, area di sekitar benjolan atau tumor bisa terasa lebih tegang atau kaku. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan sel kanker yang merusak struktur normal jaringan payudara.

Baca juga: Fakta Jelai, Makanan Sehat dan Enak Dengan Segudang Manfaatnya Bagi Kesehatan

Kapan Harus Memeriksakan Diri?

Jika Anda menemukan ciri-ciri di atas, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Sebagian besar perubahan mungkin tidak berhubungan dengan kanker, tetapi pemeriksaan medis diperlukan untuk memastikan diagnosis yang tepat. Jangan menunggu hingga gejala semakin parah, karena kanker payudara yang terdeteksi pada tahap awal memiliki tingkat keberhasilan pengobatan yang jauh lebih tinggi. Deteksi dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan dan pemeriksaan klinis seperti mammogram untuk mendeteksi adanya perubahan yang tidak terlihat secara kasat mata.

Bagaimana Cara Mendiagnosis Kanker Payudara?

Jika seseorang mengalami gejala-gejala yang mengarah pada kanker payudara, langkah selanjutnya adalah menjalani serangkaian pemeriksaan medis untuk memastikan diagnosis. Berikut adalah metode utama yang digunakan dokter untuk mendiagnosis kanker payudara:

Pemeriksaan Fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada payudara dan ketiak untuk mendeteksi adanya benjolan atau perubahan yang mencurigakan. Selama pemeriksaan ini, dokter akan meraba jaringan payudara dengan teliti untuk mengecek tekstur, ukuran, dan pergerakan benjolan, serta memeriksa apakah ada pembengkakan pada kelenjar getah bening di ketiak. Ini adalah langkah pertama dalam proses diagnosis.

Mammogram

Mammogram adalah tes pencitraan yang menggunakan sinar-X untuk mendapatkan gambaran rinci tentang jaringan payudara. Mammogram sering digunakan sebagai alat skrining untuk wanita berusia di atas 40 tahun atau mereka yang memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara. Melalui gambar yang dihasilkan, dokter dapat melihat apakah ada kelainan seperti benjolan, penebalan jaringan, atau mikrokalsifikasi (penumpukan kalsium kecil) yang bisa menjadi tanda kanker.

Ultrasonografi (USG) Payudara

Jika mammogram menunjukkan adanya kelainan, dokter mungkin akan merekomendasikan ultrasonografi payudara untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas. USG menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jaringan di dalam payudara. Tes ini membantu menentukan apakah benjolan yang terdeteksi bersifat padat (kemungkinan tumor) atau berisi cairan (kista). USG juga lebih efektif pada wanita dengan jaringan payudara yang padat.

Biopsi

Biopsi adalah prosedur di mana dokter mengambil sampel jaringan dari benjolan atau area yang mencurigakan di payudara. Sampel ini kemudian dianalisis di laboratorium untuk menentukan apakah terdapat sel kanker dan jenis kanker apa yang ada. Biopsi dapat dilakukan dengan berbagai metode, termasuk menggunakan jarum halus (aspirasi jarum halus), jarum inti, atau melalui pembedahan kecil untuk mengambil jaringan. Biopsi adalah satu-satunya cara pasti untuk mendiagnosis kanker payudara.

MRI Payudara

Magnetic Resonance Imaging (MRI) payudara menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar yang sangat rinci tentang jaringan payudara. MRI biasanya digunakan pada kasus-kasus tertentu, seperti pada wanita dengan risiko tinggi atau ketika hasil mammogram dan USG masih belum memberikan gambaran yang cukup jelas. MRI juga dapat membantu dalam menilai sejauh mana kanker telah menyebar di payudara.

Pencegahan Kanker Payudara

Meskipun tidak ada metode pasti untuk mencegahnya, beberapa langkah dapat membantu mengurangi risiko:

Pola Makan Sehat

Makan makanan yang kaya serat, sayuran, dan buah-buahan dapat membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan. Konsumsi lemak sehat dan hindari makanan olahan serta berlemak tinggi. Nutrisi yang baik mendukung sistem kekebalan tubuh dan dapat menurunkan risiko berkembangnya sel kanker.

Olahraga Teratur

Aktivitas fisik rutin, seperti berjalan cepat atau bersepeda selama minimal 150 menit per minggu, bermanfaat dalam menjaga berat badan ideal. Olahraga juga membantu menurunkan kadar hormon seperti estrogen, yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker payudara. Selain itu, olahraga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.

Batasi Konsumsi Alkohol

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol, bahkan dalam jumlah kecil, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Sebaiknya batasi konsumsi alkohol hingga tidak lebih dari satu gelas per hari, atau hindari sepenuhnya. Mengurangi konsumsi alkohol membantu menjaga keseimbangan hormon dan mencegah kerusakan sel.

Berhenti Merokok

Merokok berkaitan erat dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara. Bahan kimia dalam rokok dapat menyebabkan mutasi DNA, yang memicu pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok memberikan dampak positif besar bagi kesehatan tubuh dan mengurangi risiko kanker secara keseluruhan.

Kontrol Berat Badan

Berat badan yang berlebih, terutama setelah menopause, dapat meningkatkan risiko kanker payudara karena kadar estrogen yang lebih tinggi di jaringan lemak. Menjaga berat badan ideal melalui diet seimbang dan olahraga dapat membantu menurunkan risiko ini. Berat badan yang sehat juga bermanfaat untuk kesehatan jantung dan metabolisme.

Skrining dan Deteksi Dini

Skrining rutin, seperti mammogram, penting untuk mendeteksi kanker payudara pada tahap awal, terutama bagi wanita berusia di atas 40 tahun atau yang memiliki riwayat keluarga. Selain itu, pemeriksaan payudara mandiri setiap bulan dapat membantu mengenali perubahan yang mencurigakan. Deteksi dini meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan kanker payudara.

Baca juga: 3 Rekomendasi Olahan Sehat Dari Daging Qurban dan Cara Mengolah Yang Tepat

Kesimpulan

Mengenali ciri-ciri kanker payudara merupakan langkah pertama dalam upaya deteksi dini dan pengobatan yang efektif. Gejala seperti benjolan, perubahan bentuk, keluarnya cairan dari puting, dan nyeri pada payudara atau ketiak harus menjadi alarm bagi siapa pun. Penting untuk tidak menunda pemeriksaan jika mengalami salah satu gejala tersebut, karena semakin cepat kanker didiagnosis, semakin besar peluang untuk sembuh. Pastikan juga untuk menjalani pemeriksaan payudara secara rutin dan menerapkan gaya hidup sehat sebagai upaya pencegahan.

Deteksi dini bisa menyelamatkan banyak nyawa. Jangan abaikan tanda-tanda peringatan ini dan selalu konsultasikan kesehatan Anda dengan dokter ahli untuk tindakan yang tepat. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!

Bagikan Artikel :

Artikel Lainnya

seorang laki-laki sedih karena tidak lolos medical check up

Penyebab Tidak Lolos Medical Check Up

Medical check up merupakan pemeriksaan kesehatan menyeluruh yang sering kali menjadi syarat wajib dalam berbagai situasi, seperti melamar pekerjaan, pendidikan, atau asuransi kesehatan. Namun, tidak

seorang karyawan sedang melakukan medical check up perusahaan

Tips Lolos Medical Check Up Perusahaan

Medical check up sering menjadi salah satu tahapan penting dalam proses rekrutmen perusahaan. Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan kandidat memiliki kondisi fisik yang sesuai

seorang laki-laki sedang melakukan medical check up

Apa Itu Medical Check Up?

Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yang bertujuan untuk mengetahui kondisi tubuh secara umum. Prosedur ini dilakukan sebagai langkah pencegahan terhadap berbagai penyakit

Alamat

Jl. Utan Kayu Raya No. 102. Kelurahan Utan Kayu, Kec. Matraman, Jakarta Timur 13120

Tentang Kami

medicalinformation.id merupakan website resmi perwakilan rumah sakit Mahkota Medical Centre & Regency Specialist Hospital di Indonesia.

Email

arojaktim@gmail.com

Whatsapp

0812 1330 9080 / 0812 8288 6200


COPYRIGHT © 2023 MAHKOTA REGENCY