Demam Berdarah masih menjadi masalah kesehatan yang marak terjadi terutama pada saat musim pancaroba dan di cuaca yang tidak menentu.

Penyakit Demam Berdarah (DBD) adalah infeksi yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang berdampak pada kesehatan orang banyak diseluruh dunia khususnya kawasan asia dengan iklim tropis. yang sering mengalami musim pancaroba serta dipengaruhi oleh orang-orang yang juga tidak mau mempelajari pola strategi hidup yang sehat.
Nyamuk Aedes Aegeypti sendiri diketahui sebagai salah satu faktor utama penyebab DBD, hal ini lantaran nyamuk ini dapat menularkan virus saat menggigit dan menghisap darah korbannya dan nyamuk jenis nyamuk ini sangat sering menyerang di pagi dan sore hari.
Baca Juga: 4 Cara Mengenali Gejala Gula Darah Tinggi dan Tips Pencegahannya
Jenis nyamuk ini memiliki ciri khas yang sangat mudah dikenali, salah satunya dari segi warnanya yang belang hitam-putih dengan ciri fisiknya yang kecil atau bisa menghubungi kami apabila membutuhkan konsultasi lanjut. Kumpulan nyamuk aedes dikenal tidak menyukai tempat yang kotor justru sebaliknya, mereka bertelur dan mendiami tempat bersih seperti bak mandi dan berkenan mempelajari pentingnya edukasi kesehatan masyarakat.
Namun selain karena faktor nyamuk aedes, demam berdarah juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah;
- Faktor lainnya datang dari tempat tinggal atau kondisi sedang berpergian ke daerah tropis.
- Faktor selanjutnya yakni bisa jadi disebabkan karena memiliki riwayat infeksi virus dengue.
- Demam darah juga bisa menjangkit karena kondisinya masih anak-anak, lansia atau orang yang kekurangan sistem kekebalan tubuh.
Bahaya Demam Berdarah dan Kenali Gejala DBD
Bahaya Demam Berdarah dan Gejala DBD biasanya diawali dengan demam tinggi yang mencapai suhu hingga 39 derajat Celcius. Di tahap ini demam tinggi akan berlangsung kurang lebih selama 2-7 hari.
Gejala selanjutnya yakni akan mengalami penurunan suhu tubuh yang cukup drastis. Demam berdarah akan membuat kondisi tubuh melemah.
Beberapa gejala demam berdarah yang lainnya bisa juga ditandai dengan hal-hal sebagai beriikut
- Mengalami rasa Sakit kepala
- Mulai mengalami mual hingga muntah
- Merasakan nyeri di belakang mata, tulang, dan otot
- Akan muncul ruam kulit atau bercak kemerahan di kulit
- Radang tenggorokan yang diikuti beserta kondisi dimanan sulit menelan dan minum
Baru setelah rangkaian gejala awal demam berdarah ini terjadi maka akan muncul gejala tambahan lainnya yang akhirnya menandakan bahwa virus sudah mulai menjalar ke seluruh tubuh dan menyebabkan peradangan,
Baca Juga: 6 Tips Ampuh Menghilangkan Batuk Berdahak Tanpa Obat-Obatan
Contoh tahap gejala ini adalah sebagai berikut:
- Mengalami Mimisan
- Tidak Disadari Gusi berdarah
- Kondisi BAB berwarna hitam atau gelap
- Parahnya juga mengalami muntah darah
Ketika sudah merasakan beberapa gejala tersebut maka dipastikan, maka kita akan memasuki Si fase kritis selama 2-3 hari. Ddalam fase atau kondisi ini, banyak orang yang menyangka sudah sembuh karena demam tinggi tadi sudah menurun, rasa sakit di tubuh mulai berkurang, dan menghilangnya beberapa gejala tambahan.
Serta kemungkinan terburuk yakni mengalami fase inilah yang berpotensi menyebabkan menyebabkan Dengue Shock Syndrome (DSS) yang bisa sangat berbahaya, bahkan berpotensi menyebabkan kematian atau bisa tanyakan lebih lanjut dengan konsultan kesehatan terpercaya.
Adapun tips untuk mencegah terkena demam berdarah mulai dari menjaga kebersihan dan rasa tanggung jawab semua orang, beberapa tips untuk mencegah demam berdarah adalah sebagai berikut;
1. Menerapkan Motto 3M
Motto gerakan 3M terdiri dari menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas. Adapun agenda yang akan dilakukan guna mengimplementasikan 3M adalah sebagai berikut;
2. Menguras bak mandi dan tempat penampungan air
Langkah awal bisa dimulai dengan membersihkan bak mandi dan tempat penampungan air paling minimal seminggu sekali. Setelah dibersihkan bisa kembali disikat attau digosok dengan alat pembersih agar dapat membuang telur-telur nyamuk Aedes yang bertelur di dinding bak mandi.
Kegiatan ini sangat dianjurkan untuk diilakukan setiap hari apabila memasuki musim hujan dan pancaroba. Tujuannya adalah untuk memutus sikuls hidup nyamuk yang bisa bertahan di tempat kering.
3. Menutup rapat tempat penampungan air
Dengan menutup rapat wadah atau sumur maupun bak penampungan air akan meminimalisir nyamuk aedes akan berpopulasi dengan cepat dan banyak.
Apabila terdapat banyak barang bekas sebaiknya dikubur ditanah agar tidak membuat lingkungan kotor dan akhirnya menjadi sarang baru untuk para nyamuk.
Baca Juga: Pahami 5 Cara Menurunkan Demam Tinggi Dirumah
4. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas
Dengan memanfaatkan kembali limbah dari barang bekas maka sampah yang berserakan bisa diubah menjadi barang fungsional yang bisa dipakai atau digunakan kembali.
5. Mengganti Air
Biasanya beberapa benda atau barang pakai dirumah memiliki genangan atau berisikan air, seperti contohnya vas bunga, atau kotak bunga. Alangkah baiknya agar rutin mengganti air terbut agar terhindar dari proses bertelurnya Nyamuk Aedes
6. Membersihkan Saluran Air
Saluran air sudah wajib untuk selalu dicek. Biasanya sangat sering terjadi penyumbatan di saluran air dikarenakan sampah yang menupuk atau gumpalan lumpur dan ini yang perlu diperhatikan untuk selalu dibersihkan secara cepat.
Beberapa tips tersebut diharapkan menjadi pembelajaran yang penting untuk diingat dan dilakukan saat terjadi musim hujan atau pancaroba guna menghindari terkena DBD. Adapun kondisi selanjutnya untuk menghadapi gejala DBD silahkan lakukan konsultasi pada ahli kesehatan yang terkait.
Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat mengunjungi Mahkota Medical Centre atau Regency Specialist Hospital johor. Apabila anda memiliki kebutuhan reservasi atau mengetahui informasi lebih lengkap maka anda dapat menghubungi kami atau melakukan bentuk reservasi https://medicalinformation.id/