Usus buntu, atau appendicitis, adalah kondisi medis yang serius dan memerlukan penanganan segera. Penyakit ini terjadi ketika apendiks, sebuah kantung kecil berbentuk tabung yang terletak di bagian bawah perut kanan, mengalami peradangan. Jika tidak diobati, usus buntu dapat menyebabkan komplikasi serius yang mengancam jiwa. Berikut adalah 8 gejala yang perlu Anda ketahui dan bahayanya jika terkena usus buntu.

Gejala Usus Buntu dan Bahayanya
Gejala Usus Buntu dan Bahayanya, sources iStock

8 Gejala Terkena Usus Buntu dan Bahayanya

1. Nyeri Perut di Sisi Kanan Bawah

Gejala paling umum dari usus buntu adalah nyeri yang dimulai di sekitar pusar dan kemudian bergerak ke sisi kanan bawah perut. Rasa sakit ini biasanya semakin parah seiring berjalannya waktu, terutama saat bergerak, batuk, atau bersin. Nyeri ini merupakan tanda peradangan pada usus buntu dan memerlukan perhatian medis segera.

2. Nafsu Makan Menurun

Penurunan nafsu makan sering kali menjadi tanda awal dari usus buntu. Rasa tidak nyaman di perut dan peradangan membuat penderita merasa tidak ingin makan. Jika disertai dengan gejala lain seperti mual dan muntah, kondisi ini perlu segera diperiksakan ke dokter.

Baca Juga: 7 Penyebab Utama Wanita Mengalami Keputihan dan Ciri-Cirinya

3. Mual dan Muntah

Mual dan muntah sering menyertai nyeri perut pada penderita usus buntu. Kondisi ini terjadi karena peradangan di usus buntu mengganggu sistem pencernaan. Jika mual dan muntah terjadi bersamaan dengan nyeri di sisi kanan bawah perut, hal ini bisa menjadi indikasi kuat adanya usus buntu.

4. Demam Ringan hingga Sedang

Demam adalah gejala umum lainnya yang sering terjadi pada penderita usus buntu. Biasanya suhu ringan hingga sedang, berkisar antara 37,5°C hingga 38,5°C. Demam ini merupakan respons tubuh terhadap peradangan dan infeksi yang terjadi di usus buntu.

5. Perut Kembung

Perut kembung atau distensi perut bisa menjadi tanda lain dari usus buntu. Kondisi ini terjadi karena adanya penumpukan gas atau cairan di dalam perut akibat peradangan. Kembung biasanya disertai dengan rasa penuh atau tekanan di perut.

6. Diare atau Konstipasi

Meskipun jarang, beberapa penderita usus buntu mengalami perubahan pada pola buang air besar, seperti diare atau konstipasi. Ini bisa terjadi karena usus buntu yang meradang mengganggu fungsi normal usus. Jika disertai dengan nyeri perut, kondisi ini memerlukan evaluasi medis.

Baca Juga: Manfaat Program Diet dan 5 Makanan Yang Tidak Boleh Dikonsumsi Saat Program Diet

7. Tidak Mampu Buang Gas

Jika Anda tidak mampu buang gas, ini bisa menjadi tanda adanya penyumbatan usus yang disebabkan oleh peradangan usus buntu. Ketidakmampuan untuk buang gas, disertai dengan nyeri perut yang hebat, bisa menjadi indikasi serius bahwa usus buntu sudah berkembang menjadi kondisi yang lebih parah.

8. Nyeri yang Semakin Parah Saat Bergerak

Nyeri usus buntu seringkali semakin parah saat penderita bergerak, terutama saat berjalan, batuk, atau melompat. Ini disebabkan oleh tekanan yang diberikan pada perut, yang mempengaruhi usus buntu yang meradang. Jika nyeri semakin parah saat bergerak, segera cari pertolongan medis.

Bahaya Usus Buntu yang Tidak Diobati

Baca Juga: 5 Tanda Anda Perlu Melakukan Program Detoks

Kesimpulan

Mengenali gejala usus buntu sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan tenaga medis. Penanganan yang cepat dan tepat bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah komplikasi berbahaya.


Dengan memahami gejala dan bahaya usus buntu, Anda dapat lebih waspada dan segera mengambil tindakan yang diperlukan jika mengalami gejala yang mencurigakan. Kesehatan adalah prioritas utama, jadi jangan ragu untuk mencari pertolongan medis saat diperlukan.

Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat mengunjungi Mahkota Medical Centre atau Regency Specialist Hospital johor. Apabila anda memiliki kebutuhan reservasi atau mengetahui informasi lebih lengkap maka anda dapat menghubungi kami atau melakukan bentuk reservasi https://medicalinformation.id/ 

Referensi:

https://www.mitrakeluarga.com/artikel/penyebab-usus-buntu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *